................... BEMVINDO & OBRIGADO BA MALUK LEITORES/LE'E NAIN SIRA NE'EBE MAK ASESU ONA BLOG IDA NE'E .................

Jumat, 11 November 2011

KOMEMORASAUN BA MASAKRE SANTA CRUZ 12 NOVEMBRU 1991 BA DALA XX

Halo Reflesaun, Oinsa Mak Ita Hotu Bele Kontribui ba Timor Leste Nia Futuru.

Maluk Timor Oan sira hotu, mak namkari iha Rai Ulun too Rai Ikun, Tasi Feto too Tasi Mane no mos namkari iha Rai Seluk. Mai ita halo minutu de silensiu ba ita nia herois sira, liu-liu ba maluk JUVENTUDE sira ne’ebe ho aten barani loke hirus matan hasoru invasor no kilat musan iha 12 Novembru 1991 liu ba.

12 Novembru 2011, ita komemora loron masakre ne’ebe hanaran Masakre Santa Cruz 12 Novembru. Iha tinan 20 liu ba ita nia maluk juventu barak mak lakon sira nia vida tan hakilar hakarak Ukun Rasik A’an…………..no Viva……………Timor Leste……… no seluk tan hodi hatudu la satisfas hodi hasoru invasor Indonesia nian.

Ho komemorasaun ba dala XX (rua nulu) tinan ida ne’e laos ita atu komemora liu husi seremonia deit, mai be ita ida-idak komemora hodi halo reflesaun iha ita ida-idak nia laran oinsa mak ita hotu tenki kontribui ba Unidade Nasional, Pas, estabilidade, Justisa nst. Iha Timor Leste ne’ebe ita hotu hadomi.

“JOVENTUDE MAK AJENTE PRINCIPAL IHA MUDANSA NO DEZENVOLVIMENTU NASAUN NIAN”

Tamba ne’e hau husu ba maluk sira hotu atu ita hotu halo minute silensia ba ita nia herois sira ne’e.

MIMUNTU IDA HAKMATEK

Hakmatek ba
Foho
Foho hun no be matan sira
Kdadalak no mota sira
Fatuk dalan nian
No du’ut sira
Hakmatek ba

Hakmatek ba
Manu sira be semo
Laloran tasi
Anin be hu
Ba raihenek be namkari
Iha rai be la’os ema ida nian
Hakmatek ba

Hakmatek ba
Tohu no au sira ai no airu sira akadiru no du’ut manu laen
Iha matak rohan laek
Husi Timor be ki’ik
Hakmatek ba

Hakmatek ba,
Imi nia hakmatek, ita nia hakmatek

Ba Minutu Ida

Oras atu hakmatek
Ba hakmatek tempu nian
Ba tempu moris nian
Ba ema hirak be sara an

BA RAIN
BA NASAUN
BA POVU
BA ITA NIA LIBERTASAUN
HAKMATEK BA-MINUTU IDA ATU HAKMATEK

Minute ida hakmatek ko’alia kona-ba deklarasaun independensia loron 28 Novembru 1975, bainhira hakmatek iha minute ida nia laran fo sae ba ema ne’ebe mate iha luta ba independensia nian. Tamba ne’e, poezia ida ne’e hakerek iha 28 Novembru 4 Dezembru 1975 nia le’et (Kopia husi livru ne’ebe publika iha edisaun Tetum no Portugez: Institutu Sahe ba Libertasaun, Dili 2005).

Kamis, 21 Juli 2011

DEMOKRASI LIMA TAHUN

Kurang lebih setahun lagi rakyat maubere akan menyambut pesta demokrasi lima tahunan yang telah diamanatkan dalam konstitusi RDTL. Setiap lima tahun rakyat maubere yang berumur 17 tahun keatas memiliki hak pilih untuk menentukan dan memilih Calon Presiden dan anggota Parlamen Nasional.

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, rakyat merupakan pemilik kekuasaan tertinggi untuk memberikan mandat dan melegitimasi kepemimpinan Presiden Republik dan anggota Parlamen Nasional (yang selanjutnya partai maioritas memilih Perdana Menteri untuk membentuk Kabinet Pemerintahan).

Namun sebagai negara baru yang menjadi persoalan utama bagi rakyat maubere untuk memilih para calon pemimpin dan partai politik adalah tingkat pemahaman politik yang masih sangat rendah, yang akan sangat berdampak pada pemahaman akan kualitas kemampuan dan program politik yang ditawarkan oleh para calon maupun partai politik.

Rakyat maubere hingga saat ini masih sangat menjunjung tinggi akan ikatan emosional sejarah akan suatu partai politik dan juga karismatik seorang pemimpin. Rakyat maubere belum memiliki pemahaman yang cukup dan baik dalam memilih calon pemimpin atau partai politik yang memiliki kualitas dan kemampuan akan kepemimpinan maupun program politik yang ditawarkan oleh para calon pemimpin maupun partai politik.

Rakyat maubere yang memiliki pemahaman politik yang baik, akan mempertimbangkan pilihan mereka sebelum menentukan pilihan dalam pemilihan umum, untuk memilih para pemimpin dan partai politik dalam pesta demokrasi lima tahunan. Rakyat akan lebih melihat akan program politik dan kualitas kemampuan  dari para calon pemimpin dan partai politik.

Kesalahan rakyat maubere dalam menjatuhkan pilihan mereka dalam memilih calon pemimpin dan partai politik, akan berdampak negatif terhadap perubahan dan proses pembangunan dari semua aspek kehidupan bangsa selama lima tahun.

Namun, apabila rakyat maubere memiliki pemahaman yang baik dalam memilih calon pemimpin atau partai politik berdasarkan pada kualitas dan kemampuan akan kepemimpinan dan program politik yang baik, akan berdampak positif bagi perubahan dan proses pembangunan dari semua aspek kehidupan bangsa dalam lima tahun.

Problem kurangnya pemahaman politik dari rakyat maubere, akan sangat dimanfaatkan oleh politisi dan partai politik dalam mengiming-iming janji-janji kosong kepada rakyat maubere, karena rakyat maubere telah terbuai dengan ikatan sejarah maupun karisma dari politisi maupun partai politik. Sehingga rakyat maubere memilih mereka sesuai dengan janji-janji kosong yang mereka tawarkan.

Hal seperti ini sangat berdampak bagi lambatnya akan proses pembangunan dari semua aspek kehidupan untuk menjawab harapan rakyat maubere. Pada akhirnya rakyat maubere kecewa  akan pilihan mereka pada politisi ataupun partai politik yang telah mendapatkan legitimasi kekuasaan dari rakyat maubere berdasarkan pada janji-janji kosong mereka.

Bagi rakyat maubere, harapan terbesar mereka adalah selama lima tahun dapat membawa perubahan positif yang berdampak langsung bagi kehidupan sehari-hari mereka. Rakyat maubere tidak menginginkan akan buaian dan janji-janji kosong pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Para politisi maupun partai politik jangan terus-menerus memanfaatkan akan kurangya pengetahuan politik rakyat maubere, sehingga hanya dengan janji-janji kosong berdasarkan pada sejarah maupun karisma yang dimiliki oleh politisi maupun partai politik dengan tujuan mendapatkan kekuasaan semata.

Tetapi politisi maupun partai politik sudah saatnya melakukan pembenahan akan kualitas dan kemampuan maupun program politik yang bisa berdampak secara langsung bagi proses pembangunan dan dapat menjawab realitas kehidupan rakyat maubere baik dalam jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang.

Karena kualitas dan kemampuan serta program politik akan diuji selama lima tahun dalam implementasi dan kinerja para politisi maupun partai politik yang telah mendapatkan legitimasi sebelumnya. Rakyat akan memberikan penilaian secara positif maupun negatif atas kinerja selama lima tahun.  

Kualitas dan kemampun serta kinerja, akan sangat menentukan kualitas demokrasi lima tahun berikutnya. Kualitas, kemampuan maupun kinerja yang baik dan berdampak positif secara langsung bagi kehidupan rakyat maubere, akan mendapatkan pujian atau ganjaran positif (reward) dari rakyat maubere sehingga pada pesta demokrasi lima tahun berikutnya, para pemangku kekuasaan ini akan tetap mendapatkan dukungan dan legitimasi untuk kekuasaan berikutnya.

Tetapi, apabila kualitas, kemampuan serta kinerja tidak menjawab harapan rakyat maubere dan berdampak negatif bagi kehidupan rakyat dan bangsa seperti pada janji-janji selama kampanye, maka rakyat maubere akan memberikan cercaan dan maupun ganjaran negatif (punishment) untuk menarik dukungan maupun legitimasi yang telah diberikan sebelumnya. Maka rakyat maubere tidak akan memberikan dukungan dan legitimasi pada pesta demokrasi lima tahun berikutnya.

Kekecewaa rakyat maubere selama lima tahun berturut-turut, apabila hasilnya tidak sesuai dengan harapan mereka dan berdampak negatif bagi kehidupan rakyat maupun bangsa. Rakyat maubere akan apatis terhadap pesta demokrasi lima tahun berikutnya, hal ini merupakan bentuk kekecewaan yang selalu tidak signifikan membawa perubahan langsung bagi kehidupan mereka.

Apatisme politik yang muncul dari rakyat atas kekecewaan-kekecewaan sebelumnya pada pesta demokrasi lima tahunan, ini merupakan pukulan dan sebagai tanda kelemahan serta ketidak mampuan para politisi maupun partai politik akan perubahan dan kehidupan yang layak sebagai masyarakat dan bangsa yang makmur, sejahtera.

Ukuran dari pada pembangunan dan demokrasi adalah perubahan kehidupan rakyat maubere dari berbagai keterbelakangan menuju sebuah kehidupan yang aman dan sejahtera dalam kehidupan berbangsa berdasarkan pada cita-cita kemerdekaan.

Sehingga untuk mencegah apatisme maupun kurangnya pemahaman politik rakyat maubere merupakan tanggung jawab semua entitas bangsa baik para politisi, partai politik, ogranisasi non-pemerintah, organisasi keagamaan maupun oganisasi pergerakan. Memiliki tanggungjawab memberikan penyadaran dan pemahaman politik bagi rakyat maubere, karena rakyat mauberelah yang memiliki kekuasaan dan legitimasi tertinggi dalam kehidupan demokrasi, sehingga mereka memiliki pemahaman politik untuk bisa memilih dan menentukan yang terbaik bagi proses kehidupan yang positif yang berdampak langsung bagi kehidupan mereka, baik pada jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang.